Senin, 14 Januari 2019


Resume 2

PENGARUH MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN SERTA DAMPAKNYA PADA MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN DI PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL PURNA BAKTI CABANG JEMBER

Influence of Change Management on Leadership Styles as well as The Impact on Work Motivation and Employees Performance in PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Purna Bakti Branch Jember

Dian Arifana, SE
Fakultas Ekonomi Universitas Jember, JL Kalimantan No. 37, Jember
Progam Pascasarjana, Universitas Jember, Jember


ABSTRACT

This study aimed to analyze the effect of change management on the leadership styles, change management on work motivation, change management on employees performance, leadership styles on work motivation, leadership styles on employees performance and work motivation on employees performance at PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Purna Bakti Branch Jember. This research study is categorized as an explanation (explanatory research) or research causal (causal research), because this study intends to clarify the causal relationship (cause and effect) between variables by testing the hypothesis that has been formulated with samples Simple Random Sampling technique is based on the number of employees Broiler Farms as many as 100 people. The analysis model used in this study is Structural Equation Modeling (SEM). From the results, influence of total change management on the leadership styles of 1.161 with a positive direction, change management on work motivation of 0.359 with a positive direction, change management on employees performance of 0.406 with the positive direction, leadership styles on work motivation of 0.134 with a positive direction, leadership styles on Employees Performance of 0.072 with a positive direction and work motivation on Employees Performance of 0.330 with a positive direction. Based on these tests it can be stated that the change management has the greatest total effect on leadership styles in PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Purna Bakti Branch Jember.

ABSTRAKSI

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Manajemen Perubahan Terhadap Gaya Kepemimpinan Serta Dampaknya Pada Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan Di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Purna Bakti Cabang Jember ”, bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen perubahan terhadap gaya kepemimpinan, menganalisis pengaruh manajemen perubahan terhadap motivasi kerja, menganalisis pengaruh manajemen perubahan terhadap kinerja karyawan, menganalisis gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja, menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dan menganalisis motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan tetap BTPN Purna Bakti Cabang Jember yang berjumlah 100 orang (Laporan Tahunan 2013 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk). Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan jenis penelitian penjelasan atau explanatory research. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM). Dapat diketahui bahwa pengaruh manajemen perubahan terhadap gaya kepemimpinan sebesar 1,161 dengan arah positif, manajemen perubahan terhadap motivasi kerja sebesar 0,359 dengan arah positif, manajemen perubahan terhadap kinerja karyawan sebesar 0,406 dengan arah positif, gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja sebesar 0,134 dengan arah positif, gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan sebesar 0,072 dengan arah positif dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,330 dengan arah positif. Berdasarkan pengujian tersebut dapat dinyatakan bahwa manajemen perubahan mempunyai efek total terbesar terhadap gaya kepemimpinan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa variabel manajemen perubahan berpengaruh kuat terhadap gaya kepemimpinan yaitu sebesar 1,161.

PENDAHULUAN

Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006). Definisi organisasi tersebut dapat diasumsikan sebagai kebutuhan untuk mengkoordinasikan pola interaksi manusia.
Pola interaksi sumber daya manusia dalam organisasi harus seimbang dan selaras agar organisasi dapat tetap eksis. Permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya manusia dalam suatu organisasi menuntut untuk diperhatikan, sebab secanggih apapun teknologi yang dipergunakan dalam suatu organisasi serta sebesar apapun modal organisasi, karyawan dalam organisasi yang pada akhirnya yang menjalankan.Hal ini menunjukkan bahwa tanpa didukung dengan kualitas yang baik dari karyawan dalam melaksanakan tugasnya, keberhasilan organisasi tidak tercapai.

Keberhasilan pelaksanaan manajemen perubahan suatu perusahaan diperlukan peran serta dari keseluruhan sumberdaya yang dimiliki, khususnya sumber daya manusia yang merupakan motor penggerak paling utama didalam perusahaan tersebut. Keterkaitan sumberdaya manusia dalam suatu perusahaan adalah sangat dominan, sehingga perhatian yang serius terhadap pengelolaan sumberdaya manusia sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan, secara mutlak diperlukan.

Bahkan pada tahun 2015 Indonesia akan memasuki era baru, bergabung dengan Masyakarat Ekonomi ASEAN. Dengan penggabungan ini, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional akan menjadi bagian dari satu pasar yang lebih besar bersama-sama dengan sembilan negara anggota ASEAN lainnya. Untuk itu, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dituntut untuk lebih siap menghadapi perkembangan baru itu dengan terus-menerus meningkatkan kompetensi dan daya saing para bankir Indonesia.







LANDASAN TEORI
Manajemen Perubahan

Menurut Potts dan LaMarsh (2004:16) Manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana, dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut.                                        
Manajemen perubahan adalah sebuah aktivitas strategis yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari perubahan proses (Australian National Training Authority, 2003). Perubahan manajemen memiliki pendekatan yang sistematis untuk berurusan dengan perubahan, baik dari perspektif sebuah organisasi dan pada tingkat individu. Sobirin (2005) menyatakan ada dua faktor yang mendorong terjadinya perubahan, yaitu faktor ekstern seperti perubahan teknologi dan semakin terintegrasinya ekonomi internasional serta faktor intern organisasi yang mencakup dua hal pokok yaitu (1) perubahan perangkat keras organisasi (hard system tools) atau yang biasa disebut dengan perubahan struktural, yang meliputi perubahan strategi, stuktur organisasi dan sistem serta (2) Perubahan perangkat lunak organisasi (soft system tools) atau perubahan kultural yang meliputi perubahan perilaku manusia dalam organisasi, kebijakan sumber daya manusia dan budaya organisasi.

Gaya Kepemimpinan

Handoko (2003) mengemukakan bahwa kepemimpinan ialah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Sedangkan Robbins (2008) mengartikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan. Pemimpin sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi, semestinya telah mempunyai banyak strategi dalam melaksanakan tugsanya antara lain dengan mensosialisasikan apa yang mereka harapkan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan sempuma. Banyak hal yang dituntut dari seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya, namun pada hakekatnya perlu memperoleh gambaran yang jelas tentang seorang pemimpin.

DuBrin (2005:3) mengemukakan bahwa kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional              dapat    tercapai.











Motivasi Kerja

Untuk memahami pengertian motivasi kerja, sebagai langkah awal perlu dipahami terlebih dahulu pengertian motivasi. Hasibuan (2003) menjelaskan, motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Kinerja Karyawan

Perusahaan atau lembaga merupakan salah satu bentuk sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang berkaitan satu sama lainnya dalam mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan. Menuntut adanya kinerja yang baik dari setiap individu sebagai bagian dari sistem, dalam hal ini sebenarnya terdapat hubungan yang erat antara kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja lembaga (institusional performance). Apabila kinerja perorangan/karyawan  baik,      maka kemungkinan besar kinerja perusahaan/lembaga juga baik.





HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan pengujian kesesuaian model penelitian, maka langkah selanjutnya adalah menguji kausalitas yang dikembangkan dalam penelitian tersebut. Dari model yang sesuai, maka dapat diinterpretasikan masing-masing koefisien jalur. Pengujian terhadap 6 (enam) hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan nilai probabilitas signifikansi dan critical ratio dari suatu hubungan kausalitas. Bila nilai probabilitas signifikansi < dari nilai λ

=   5% dan nilai critical ratio > 1,96, maka variabel yang diamati adalah signifikan

dan hipotesis dapat diterima (Arto,2007:92).
                                                                                                                




Tidak ada komentar:

Posting Komentar